QUDORA & Norma Inc. Percepat Adopsi Komputasi Kuantum di Korea
- Rita Puspita Sari
- •
- 21 jam yang lalu

Ilustrasi Korea Selatan
Perkembangan teknologi kuantum semakin mendapat perhatian dunia, terutama di kawasan Asia yang tengah gencar membangun ekosistem riset dan inovasi. Baru-baru ini, langkah besar dilakukan oleh QUDORA Technologies, perusahaan komputasi kuantum berbasis trapped-ion asal Jerman, yang menjalin kemitraan strategis dengan Norma Inc., perusahaan teknologi yang berbasis di Seoul, Korea Selatan.
Kemitraan ini diumumkan pada September 2025 dan dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam mendorong adopsi komputasi kuantum di Korea Selatan. Kolaborasi tersebut tidak hanya menyasar sektor industri, tetapi juga melibatkan lembaga akademik, pemerintah, hingga perusahaan swasta.
Misi Besar di Balik Kemitraan
QUDORA dan Norma Inc. berkomitmen untuk mempercepat pemanfaatan teknologi trapped-ion quantum computing, yaitu salah satu pendekatan dalam komputasi kuantum yang dianggap sangat menjanjikan. Perjanjian kerja sama ini mencakup pengembangan pasar secara menyeluruh melalui berbagai cara, seperti:
- Program edukasi untuk meningkatkan literasi komputasi kuantum di kalangan akademisi dan profesional.
- Keterlibatan pemerintah dan pelanggan, guna menciptakan ekosistem kebijakan dan regulasi yang mendukung.
- Inisiatif R&D (penelitian dan pengembangan) untuk memperkuat posisi Korea sebagai pusat riset kuantum.
Sebagai bentuk implementasi, kedua perusahaan akan mengadakan seminar, pameran, dan lokakarya teknis. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan teknologi kuantum kepada masyarakat luas sekaligus membuka peluang integrasi di sektor strategis, termasuk dalam proyek penelitian nasional maupun program pengadaan publik.
Mengincar Pasar Teknologi Kuantum Korea yang Tengah Melonjak
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan ekosistem teknologi paling maju di dunia. Melalui program K-Digital New Deal, pemerintah Korea mendorong transformasi digital yang juga mencakup investasi besar-besaran dalam teknologi kuantum.
Beberapa peluang yang ingin dimanfaatkan oleh QUDORA dan Norma Inc. antara lain:
- Industri semikonduktor dan elektronik, yang menjadi tulang punggung ekonomi Korea dan dikenal mendominasi pasar global.
- Manufaktur canggih, sektor yang sangat potensial untuk memanfaatkan keunggulan komputasi kuantum dalam optimisasi produksi dan desain.
- Lembaga penelitian ternama, yang memiliki kapasitas riset tinggi serta dukungan pemerintah untuk mendorong terobosan baru.
Dengan dukungan infrastruktur riset yang kuat dan komitmen pemerintah, Korea Selatan diprediksi akan menjadi pasar strategis dalam perkembangan teknologi kuantum global.
Suara dari QUDORA: Korea, Tonggak Penting di Asia
Dalam pengumumannya, Amado Bautista-Salvador, CEO QUDORA Technologies GmbH, menegaskan pentingnya langkah ini.
“Setelah sukses meluncurkan kerja sama di ekosistem semikonduktor Taiwan, Korea menjadi tonggak penting dalam ekspansi strategis kami ke Asia. Kolaborasi dengan Norma Inc. menekankan pada pengembangan pasar bersama dan inisiatif edukasi, yang sangat sesuai dengan strategi ekspansi regional kami serta sejalan dengan pendekatan kolaboratif Korea dalam pengembangan teknologi kuantum,” ujarnya.
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa langkah QUDORA bukan hanya soal menjual teknologi, tetapi juga membangun fondasi jangka panjang yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Korea Selatan.
Jembatan Kolaborasi Eropa–Asia dalam Teknologi Kuantum
Kemitraan ini juga menandai pentingnya kolaborasi lintas benua. QUDORA membawa keunggulan inovasi kuantum dari Jerman, sementara Norma Inc. menghadirkan keahlian lokal, pemahaman pasar, serta hubungan erat dengan sektor industri di Korea.
Kombinasi tersebut menciptakan peluang besar, terutama di bidang yang menjadi kekuatan utama Korea Selatan:
- Semikonduktor,
- Manufaktur canggih,
- Otomotif.
Ketiga sektor ini diyakini akan sangat terbantu dengan kemampuan komputasi kuantum, misalnya dalam perhitungan kompleks, simulasi material, serta pengembangan kecerdasan buatan tingkat lanjut.
Ekspansi QUDORA di Asia-Pasifik
Sebelum menandatangani kerja sama dengan Norma Inc., QUDORA lebih dulu mengumumkan kemitraan strategis dengan Kensho di Taiwan pada September 2025. Kedua langkah ini memperlihatkan strategi QUDORA untuk memperkuat kehadirannya di Asia Timur Laut, kawasan yang dianggap sangat potensial untuk pengembangan teknologi kuantum.
Dengan menggandeng Norma Inc. di Korea, QUDORA tidak hanya memperluas jaringan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri kuantum global. Perusahaan ini akan bekerja erat dengan lembaga riset, pemerintah, hingga konglomerat besar Korea, sehingga teknologi kuantum bisa lebih cepat diintegrasikan ke dalam ekosistem inovasi nasional.
Mengenal Lebih Dekat QUDORA Technologies
QUDORA Technologies didirikan pada tahun 2021 di Jerman. Sejak awal, perusahaan ini fokus pada pengembangan sistem komputasi kuantum berbasis trapped-ion. Teknologi eksklusif yang mereka kembangkan dikenal dengan nama NFQC (Next-Generation Field-Programmable Quantum Computing).
Keunggulan NFQC adalah kemampuannya untuk menyediakan solusi komputasi kuantum yang dapat diskalakan dan siap digunakan untuk aplikasi industri. Tidak hanya itu, sistem QUDORA dirancang agar dapat terintegrasi dengan infrastruktur industri yang sudah ada, sehingga lebih mudah diadopsi oleh berbagai sektor, mulai dari riset ilmiah hingga industri komersial.
Masa Depan Komputasi Kuantum di Korea Selatan
Kemitraan QUDORA dan Norma Inc. menjadi bukti bahwa komputasi kuantum bukan lagi sekadar wacana masa depan, tetapi sudah masuk ke tahap implementasi nyata. Dengan dukungan pemerintah Korea melalui program K-Digital New Deal, serta kekuatan industri semikonduktor dan manufaktur yang sudah mapan, adopsi teknologi kuantum diprediksi akan semakin cepat berkembang.
Kolaborasi ini juga membuka jalan bagi sinergi antara inovasi Eropa dan dinamika pasar Asia. Jika berhasil, langkah QUDORA dan Norma Inc. bisa menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama lintas negara mampu mempercepat transformasi digital global.