NVIDIA dan QCI Hadirkan Komputasi Kuantum dengan Deteksi Error


Ilustrasi NVIDIA

Ilustrasi NVIDIA

Dunia teknologi kuantum kembali mencatat tonggak penting. Quantum Circuits, Inc. (QCI) yang berbasis di New Haven, Connecticut, mengumumkan integrasi kerangka pemrograman NVIDIA CUDA-Q dengan perangkat lunak Aqumen. Kolaborasi ini melahirkan sistem pertama di dunia yang menggabungkan dual-rail qubits dengan deteksi kesalahan bawaan, membuka jalan bagi aplikasi kuantum yang lebih praktis dan siap komersial.

Pengumuman resmi ini dilakukan pada 2 September 2025, dengan dukungan langsung dari CEO Quantum Circuits Ray Smets, fisikawan kuantum dari Universitas Yale Rob Schoelkopf, serta Tim Costa, Senior Director Quantum dan CUDA-X di NVIDIA.

 
Integrasi CUDA-Q dengan Dual-Rail Qubits: Lompatan Besar di Dunia Kuantum

Kolaborasi antara QCI dan NVIDIA membawa angin segar dalam pengembangan aplikasi hibrida kuantum-klasik. Dengan adanya integrasi ini, pengembang kini dapat menulis, menguji, sekaligus menjalankan aplikasi kuantum berbasis CUDA-Q secara langsung melalui platform Aqumen.

Yang membuatnya istimewa, sistem ini menggunakan dual-rail qubits, yaitu rancangan qubit yang menyimpan informasi logis di dua rangkaian superkonduktor sekaligus. Tidak seperti qubit tunggal pada umumnya, dual-rail qubits mampu melakukan deteksi kesalahan bawaan di dalam chip, tanpa memerlukan qubit tambahan.

Dampaknya cukup signifikan:

  • Efisiensi lebih tinggi, karena jumlah qubit fisik yang dibutuhkan lebih sedikit.
  • Akurasi logis meningkat, berkat kemampuan deteksi kesalahan langsung.
  • Lebih tahan lama, sehingga sistem bisa menjalankan algoritma kompleks dengan keandalan tinggi.
  • Bagi dunia riset dan industri, ini berarti jalan menuju komputasi kuantum tahan kesalahan (fault-tolerant) semakin terbuka lebar.

 
Aqumen Seeker: Prosesor Kuantum Dual-Rail Pertama di Dunia

Bersamaan dengan pengumuman integrasi tersebut, QCI juga meluncurkan Aqumen Seeker, prosesor kuantum pertama yang secara komersial menggunakan arsitektur dual-rail qubits.

Beberapa keunggulan Aqumen Seeker antara lain:

  1. Akurasi logis yang lebih baik dibandingkan sistem berbasis qubit tunggal.
  2. Kecepatan eksekusi tinggi, setara bahkan lebih cepat dari prosesor superkonduktor tercanggih saat ini.
  3. Kemampuan menjalankan algoritma kompleks, berkat kombinasi operasi gerbang kuantum cepat dengan deteksi kesalahan bawaan.

Selain prosesor, QCI juga menghadirkan AquSim, simulator berperforma tinggi yang memungkinkan pengembang untuk melakukan uji coba aplikasi CUDA-Q sebelum dijalankan di perangkat keras nyata. AquSim dilengkapi fitur-fitur penting seperti:

  • Satu set lengkap gerbang kuantum universal.
  • Feedforward real-time untuk pengambilan keputusan cepat.
  • Operasi bersyarat yang mendukung alur kerja hibrida kuantum-klasik.

Dengan ekosistem ini, QCI menegaskan ambisinya untuk menjadi pemain utama dalam mendorong lahirnya aplikasi kuantum yang siap digunakan secara luas.

 
Pandangan NVIDIA: Masa Depan Komputasi Hibrida

NVIDIA, melalui Tim Costa, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata menuju komputasi kuantum yang dapat diandalkan untuk aplikasi praktis. Costa menyebutkan bahwa untuk pertama kalinya, qubit superkonduktor dual-rail bisa langsung diakses melalui kode CUDA-Q.

Ia memaparkan jalur penggunaan yang jelas dan sederhana bagi pengembang:

  1. Tulis aplikasi CUDA-Q melalui paket perangkat lunak Aqumen.
  2. Uji coba di AquSim, simulator berperforma tinggi.
  3. Jalankan di Aqumen Seeker, prosesor kuantum dual-rail.

Model alur kerja ini diyakini akan mempercepat lahirnya aplikasi kuantum hibrida, sekaligus membantu perusahaan memadukan komputasi kuantum ke dalam High Performance Computing (HPC) dengan cara yang lebih cepat, efisien, dan andal.

 
Program Akses Strategis untuk Industri dan Peneliti

Sebagai bagian dari pengumuman ini, QCI juga meluncurkan program akses strategis. Melalui program tersebut, perusahaan, institusi penelitian, maupun pengembang independen dapat mencoba langsung aplikasi CUDA-Q di perangkat keras Aqumen Seeker.

Keuntungan utama dari program ini adalah:

  • Akses langsung ke perangkat keras kuantum dual-rail.
  • Waktu hidup qubit lebih panjang dibandingkan desain konvensional.
  • Dukungan penuh untuk aplikasi HPC yang membutuhkan kombinasi komputasi klasik dan kuantum.

Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat proses adopsi teknologi kuantum di kalangan industri yang membutuhkan solusi komputasi mutakhir, mulai dari farmasi, keuangan, hingga penelitian ilmiah berskala besar.

 
Reaksi Para Pemimpin Industri

CEO QCI, Ray Smets, menyebut langkah ini sebagai "awal dari era baru komputasi kuantum." Ia menegaskan bahwa teknologi dual-rail qubits bukan hanya memperbaiki akurasi perhitungan, tetapi juga menghadirkan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya dalam eksekusi algoritma kuantum.

Sementara itu, Rob Schoelkopf dari Universitas Yale, yang juga salah satu pendiri QCI, menyoroti aspek ilmiah dari pengumuman ini. Menurutnya, dengan adanya deteksi kesalahan bawaan, industri kini bisa lebih percaya diri dalam mengembangkan aplikasi kuantum yang tidak hanya sekadar konsep, melainkan benar-benar siap digunakan di dunia nyata.

 
Jalan Menuju Komputasi Kuantum Komersial

Integrasi CUDA-Q dengan Aqumen, serta hadirnya Aqumen Seeker, menandai babak baru dalam perlombaan global menuju komputasi kuantum komersial. Selama ini, tantangan utama dalam pengembangan teknologi kuantum adalah bagaimana mengatasi kesalahan perhitungan yang sering muncul akibat sifat rapuh qubit.

Dengan hadirnya dual-rail qubits yang lebih efisien dan akurat, tantangan tersebut mulai menemukan solusi konkret. Jika kolaborasi NVIDIA dan QCI ini berhasil diadopsi secara luas, maka bukan tidak mungkin fault-tolerant quantum computing akan segera menjadi kenyataan.

Di tengah persaingan global, kolaborasi ini menjadi bukti bahwa komputasi kuantum bukan lagi sebatas eksperimen laboratorium, melainkan sebuah teknologi yang semakin dekat dengan dunia nyata.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait