Eropa Resmi Hadirkan Layanan Cloud Quantum Computing
- Rita Puspita Sari
- •
- 16 jam yang lalu

Ilustrasi Cloud Computing
Eropa menorehkan langkah besar dalam dunia teknologi kuantum. Proyek Quantum Computers for Datacentres (QCDC) yang dipimpin Alpine Quantum Technologies (AQT) resmi menghadirkan layanan komputasi kuantum berbasis cloud, memberikan peneliti akses langsung ke perangkat kuantum ion terjebak.
Tonggak Baru Bagi Eropa
Inisiatif QCDC, yang dipimpin oleh Juris Ulmanis, Direktur Teknologi Kuantum di AQT Innsbruck, Austria, merupakan bagian dari upaya Uni Eropa memperkuat kedaulatan teknologinya. Proyek yang didanai oleh European Innovation Council ini berhasil meluncurkan layanan cloud khusus komputasi kuantum, sehingga para peneliti dapat melakukan simulasi tingkat lanjut menggunakan perangkat buatan Eropa sendiri.
Selama ini, akses komputasi kuantum di Eropa masih banyak bergantung pada penyedia layanan di luar Uni Eropa. Melalui QCDC, ketergantungan itu diputus. Kini, para ilmuwan memiliki jalur mandiri untuk melakukan penelitian di bidang yang membutuhkan kekuatan kuantum, mulai dari kimia, pengembangan obat, hingga desain material canggih.
Kolaborasi Internasional
Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari kolaborasi lintas negara. AQT bekerja sama dengan QC Ware (Amerika Serikat), Covestro (Jerman), dan Boehringer Ingelheim (Jerman). Bersama, mereka menguji kemampuan perangkat kuantum untuk menyelesaikan persoalan nyata di dunia kimia.
Tim peneliti berhasil menggunakan algoritma Variational Quantum Eigensolver (VQE) untuk menghitung energi interaksi molekul dalam sebuah reaksi kimia. Perhitungan ini krusial, terutama dalam memahami siklus nitrogen, yang sangat berpengaruh pada ekosistem dan sektor pertanian.
Menariknya, simulasi ini dijalankan pada perangkat kuantum generasi awal yang dikenal sebagai NISQ (Noisy Intermediate-Scale Quantum). Meski perangkat masih penuh keterbatasan, hasil perhitungan yang didapat sangat mendekati akurasi metode komputasi klasik. Ini menjadi bukti bahwa komputer kuantum, bahkan dalam tahap awal, sudah bisa memberikan kontribusi nyata.
Memahami Peran Komputer Kuantum
Untuk memahami arti penting dari pencapaian ini, perlu diketahui bahwa komputer kuantum berbeda jauh dari komputer tradisional. Komputer klasik memproses data secara linear, sementara komputer kuantum memanfaatkan hukum mekanika kuantum, termasuk fenomena entanglement dan superposisi, untuk melakukan perhitungan secara paralel.
Artinya, komputer kuantum dapat menelusuri semua kemungkinan solusi dalam waktu bersamaan, bukan satu per satu seperti komputer biasa. Dengan cara ini, sistem yang sangat kompleks—seperti interaksi antar molekul—dapat disimulasikan dengan kecepatan luar biasa.
Bahkan, potensi sebuah komputer kuantum penuh bisa melampaui kekuatan seluruh pusat data yang dipenuhi superkomputer konvensional. Itulah sebabnya, keberhasilan AQT dan mitranya menggunakan perangkat NISQ menjadi pencapaian yang dianggap strategis.
Manfaat Langsung Bagi Penelitian
Hasil dari proyek QCDC diperkirakan akan membuka pintu bagi berbagai terobosan baru di banyak bidang. Beberapa manfaat yang paling menonjol antara lain:
-
Penemuan Obat Baru
Dengan kemampuan komputasi kuantum, para ilmuwan bisa memprediksi interaksi molekul obat dengan target biologis secara lebih akurat, mempercepat proses penemuan obat yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun. -
Desain Material Canggih
Simulasi kuantum memungkinkan pengembangan material baru dengan sifat khusus, misalnya material untuk penyimpanan energi yang lebih efisien atau material ramah lingkungan untuk industri manufaktur. -
Solusi Keberlanjutan
Dalam konteks perubahan iklim, komputer kuantum bisa membantu memodelkan reaksi kompleks di alam, seperti siklus nitrogen atau karbon, sehingga bisa mendukung solusi berkelanjutan untuk pertanian dan lingkungan.
Pandangan Juris Ulmanis
Sebagai pemimpin proyek, Juris Ulmanis menegaskan bahwa pencapaian QCDC membuka peluang besar bagi komunitas riset Eropa. Menurutnya, masalah yang sebelumnya dianggap mustahil dipecahkan oleh komputer kuantum kini mulai bisa didekati.
“Potensi komputer kuantum sangat luas. Dari penemuan obat, desain material, hingga tantangan keberlanjutan global, teknologi ini akan menjadi alat penting untuk inovasi,” ujarnya.
Ulmanis juga menekankan bahwa proyek ini memperkuat kedaulatan teknologi Eropa. Dengan memiliki layanan cloud kuantum sendiri, Eropa tidak hanya mandiri dari penyedia luar, tetapi juga mampu melindungi data penelitian yang sangat sensitif dari pengaruh eksternal.
Kedaulatan Teknologi Eropa
Salah satu misi utama proyek QCDC adalah memastikan bahwa Eropa memiliki kendali penuh atas perkembangan teknologi kuantum. Ini penting karena teknologi canggih seperti komputasi kuantum tidak hanya berdampak pada sains, tetapi juga pada geopolitik, keamanan data, dan kemandirian industri.
Dengan tersedianya layanan cloud kuantum lokal, peneliti dan perusahaan Eropa bisa mengakses teknologi mutakhir tanpa harus mengirim data sensitif ke penyedia di luar Uni Eropa. Hal ini membantu melindungi penelitian strategis sekaligus mempercepat lahirnya inovasi dalam negeri.
Proyek QCDC yang dipimpin AQT menandai langkah besar bagi Eropa dalam membangun fondasi kuat di bidang komputasi kuantum. Keberhasilan menghadirkan layanan cloud kuantum berbasis ion terjebak ini membuktikan bahwa Eropa siap berdiri sejajar dengan pemimpin global di bidang teknologi mutakhir.
Dampaknya akan terasa luas, mulai dari farmasi, ilmu material, hingga energi berkelanjutan. Lebih dari itu, keberhasilan ini juga mempertegas misi Eropa untuk meraih kedaulatan teknologi, lepas dari ketergantungan pada pihak luar, dan melindungi aset penelitian penting dari pengaruh eksternal.
Dengan capaian ini, Eropa bukan hanya menjadi pengguna teknologi kuantum, melainkan juga aktor utama yang mendorong batas-batas baru dalam sains dan inovasi.