Oxford Instruments & OQC Bangun Pusat Data Quantum-AI di New York


Ilustrasi Quantum Data Center

Ilustrasi Quantum Data Center

Perlombaan global untuk menguasai komputasi kuantum kini melangkah ke babak baru. Dua perusahaan asal Inggris, Oxford Instruments NanoScience dan Oxford Quantum Circuits (OQC), bergandengan tangan membangun Quantum-AI Data Centre di New York, Amerika Serikat. Fasilitas ini menjadi yang pertama di dunia yang menggabungkan kekuatan komputasi kuantum dan Artificial Intelligence (AI) dalam satu ekosistem data berskala besar.

Langkah ini bukan sekadar proyek ambisius di dunia teknologi, melainkan tonggak penting menuju masa depan di mana kuantum dan AI bekerja bersama untuk menghadirkan solusi bagi dunia nyata dari analisis keuangan super cepat, keamanan data yang lebih kuat, hingga penemuan obat baru yang lebih efisien.

 
Kekuatan di Balik Quantum-AI Data Centre

Pusat data Quantum-AI milik OQC di New York bukanlah sekadar fasilitas teknologi biasa. Ia menjadi simbol kemajuan dalam cara manusia memanfaatkan daya komputasi ekstrem. Di jantung sistem ini berdiri Proteox LX dilution refrigerator, teknologi pendingin kriogenik dari Oxford Instruments NanoScience yang mampu menciptakan suhu ultra-rendah mendekati nol absolut (−273°C).

Suhu sedingin itu dibutuhkan agar qubit, unit terkecil dalam komputer kuantum, dapat bekerja dengan stabil. Berbeda dengan bit konvensional yang hanya memiliki dua nilai (0 dan 1), qubit mampu berada di dua keadaan sekaligus hal ini memungkinkan komputer kuantum untuk memproses data dalam jumlah masif secara paralel.

Dengan bantuan sistem pendingin ini, komputer kuantum GENESIS milik OQC dapat beroperasi optimal. Komputer ini memiliki 16 qubit logis yang mampu melakukan lebih dari 1.000 operasi kuantum secara bersamaan. Kecepatan dan kapasitas ini jauh melampaui kemampuan komputer super modern yang berbasis prosesor klasik.

 
Sinergi Kuantum dan AI dalam Satu Fasilitas

Yang membuat Quantum-AI Data Centre ini benar-benar istimewa adalah kemampuannya menggabungkan dua teknologi paling revolusioner di era modern.

Biasanya, kedua teknologi ini berjalan di infrastruktur terpisah. Namun, OQC dan Oxford Instruments berhasil mengintegrasikannya dalam satu sistem berdaya tinggi dengan dukungan chip super NVIDIA CPU/GPU. Kombinasi ini menciptakan ekosistem hybrid yang mampu menangani berbagai jenis beban kerja, dari pelatihan model AI raksasa hingga simulasi molekuler berbasis kuantum.

Misalnya, dalam bidang keuangan, sistem ini dapat menghitung risiko investasi dengan presisi luar biasa menggunakan model kuantum. Di dunia farmasi, integrasi Quantum-AI memungkinkan analisis molekul yang sangat kompleks untuk mempercepat pengembangan obat baru. Sedangkan dalam keamanan siber, teknologi ini berpotensi menciptakan enkripsi tingkat tinggi yang hampir mustahil diretas.

 
Teknologi Proteox LX: Dingin, Fleksibel, dan Efisien

Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari Proteox LX, sistem pendingin kriogenik mutakhir yang menjadi tulang punggung infrastruktur kuantum OQC.

Proteox LX menggunakan teknologi dilution refrigeration, yaitu sistem pencampuran helium isotop untuk mencapai suhu yang sangat rendah tanpa memerlukan infrastruktur pendingin tambahan. Hal ini membuatnya lebih efisien dan mudah diintegrasikan dengan fasilitas pusat data yang sudah ada.

Selain itu, Proteox LX memiliki desain modular yang memungkinkan penambahan atau peningkatan perangkat dengan mudah. Desain ini penting karena dunia komputasi kuantum terus berkembang pesat — jumlah qubit akan meningkat, dan kebutuhan jalur koaksial serta konektivitas juga akan bertambah. Dengan sistem modular, Oxford Instruments memastikan bahwa infrastruktur ini tetap relevan dan dapat di-upgrade untuk mendukung masa depan kuantum yang lebih kompleks.

Menariknya, Proteox LX kini telah digunakan tidak hanya di New York, tetapi juga di Eropa dan Asia, membentuk jaringan pusat data kuantum global yang saling terhubung.

 
Kolaborasi Strategis untuk Masa Depan Komputasi Global

Kemitraan antara Oxford Instruments NanoScience dan OQC lebih dari sekadar proyek bisnis, ini adalah kolaborasi strategis untuk membangun fondasi masa depan teknologi dunia.

OQC dikenal sebagai salah satu pelopor komputasi kuantum berbasis superkonduktor, sementara Oxford Instruments telah puluhan tahun menjadi pemimpin global dalam riset kriogenik dan teknologi pendinginan ekstrem. Keduanya kini memadukan keahlian untuk menghadirkan sistem kuantum yang stabil, scalable, dan siap digunakan secara komersial.

Pusat data Quantum-AI di New York menjadi proyek percontohan bagi banyak negara yang tengah berinvestasi di bidang Quantum Infrastructure, sebuah jaringan global yang kelak akan menopang layanan berbasis kuantum — seperti cloud kuantum, AI prediktif supercepat, dan bahkan simulasi alam semesta digital.

Kolaborasi ini juga membuka jalan bagi industri lain untuk ikut berpartisipasi, baik dari sektor keuangan, kesehatan, energi, hingga pertahanan nasional. Dengan basis teknologi yang terus disempurnakan, era komputasi kuantum praktis tampaknya semakin dekat dari yang pernah dibayangkan.

 
Menuju Dunia di Mana Quantum dan AI Bekerja Bersama

Ke depan, integrasi antara Quantum Computing dan Artificial Intelligence akan menjadi pendorong utama inovasi global. Quantum akan menghadirkan kecepatan dan kapasitas analisis ekstrem, sementara AI akan memberikan kecerdasan dan kemampuan belajar adaptif.

Keduanya, bila bersatu, bisa mengubah cara manusia memecahkan masalah yang sebelumnya dianggap mustahil dari memetakan protein manusia secara sempurna, mengoptimalkan energi terbarukan, hingga merancang sistem keamanan global yang tak tertembus.

Langkah OQC dan Oxford Instruments ini bukan hanya pencapaian teknis, melainkan simbol transformasi era digital menuju era kuantum cerdas. Mereka tidak sekadar membangun pusat data, tetapi menciptakan pondasi baru bagi masa depan sains dan teknologi dunia.

Inovasi ini membuka jalan bagi masa depan di mana Quantum dan AI saling bersinergi mempercepat penelitian, memperkuat keamanan digital, dan memperluas batas pengetahuan manusia. Dari New York, babak baru revolusi Quantum-AI global resmi dimulai.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait