Menuju Internet Kuantum: IBM dan Cisco Umumkan Proyek Besar


Ilustrasi Jaringan Komputer Kuantum

Ilustrasi Jaringan Komputer Kuantum

Dunia teknologi tengah bersiap memasuki era baru yang jauh melampaui batas kemampuan komputasi klasik. Dalam sebuah pengumuman besar yang mengguncang industri, IBM dan Cisco menyatakan rencana kolaborasi jangka panjang untuk membangun jaringan komputer kuantum berskala besar dan tahan kesalahan (fault-tolerant quantum computing network). Target ambisius ini ditetapkan untuk mulai terwujud pada awal 2030-an dan diproyeksikan menjadi dasar dari internet komputasi kuantum pada akhir dekade tersebut.

Langkah ini bukan sekadar proyek teknologi, melainkan fondasi menuju revolusi komputasi global—yang akan mengubah cara manusia menangani data, mengamankan komunikasi, dan memahami alam semesta melalui pemodelan dan simulasi kelas baru.

 
Mengapa Jaringan Komputer Kuantum Penting?

Komputer kuantum saat ini berkembang pesat, tetapi masih terbatas pada kapasitas tertentu dan mudah mengalami kesalahan (error) karena sifat qubit yang rapuh. Mesin-mesin ini hanya dapat mencapai potensi penuh jika mampu:

  • menjalankan komputasi berskala ratusan ribu hingga jutaan qubit,
  • melakukan triliunan gerbang kuantum,
  • terhubung satu sama lain dalam sistem terdistribusi yang tetap
  • mempertahankan koherensi kuantum.

Untuk itu, diperlukan jaringan kuantum yang mampu menghubungkan berbagai komputer kuantum (QPU) dengan tetap mempertahankan sifat kuantumnya seperti superposisi dan entanglement.

Kolaborasi IBM–Cisco berupaya mewujudkan hal tersebut.

 
Gambaran Besar Kolaborasi IBM dan Cisco

IBM, sebagai pionir global dalam komputasi kuantum, dan Cisco, raksasa jaringan dunia, berencana menyatukan kekuatan untuk melampaui roadmap teknologi kuantum yang sudah ada. Mereka menargetkan:

  • Bukti konsep (proof-of-concept) jaringan kuantum terdistribusi dalam lima tahun,
  • Demonstrasi awal jaringan fault-tolerant pada awal 2030-an,
  • Fondasi internet kuantum global pada akhir 2030-an.

Di tahap awal, kedua perusahaan akan fokus pada cara menghubungkan banyak QPU secara fisik dengan sistem perangkat keras dan perangkat lunak baru. Hal ini termasuk integrasi beberapa teknologi:

  • transduser microwave-optik,
  • protokol entanglement berkecepatan tinggi,
  • jaringan dinamis yang dapat berubah otomatis,
  • serta perangkat konversi informasi kuantum khusus.

Tujuannya sederhana tetapi sangat ambisius: memperbesar kapasitas komputasi hingga beberapa kali lipat dari kemampuan satu mesin kuantum individu.

 
Membangun Sistem Komputasi Kuantum Terdistribusi

Saat ini, komputer kuantum bekerja sebagai unit individual di dalam ruang kriogenik khusus. Namun, IBM dan Cisco ingin melompat ke generasi berikutnya: komputasi kuantum terdistribusi.

Dalam sistem ini:

  • Berbagai QPU dihubungkan melalui jaringan kuantum,
  • QPU dapat berbagi informasi kuantum, bukan sekadar data digital biasa,
  • Sistem dapat menjalankan komputasi kompleks yang jauh melebihi kapasitas satu mesin.

Menurut IBM, sistem terdistribusi ini berpotensi menjalankan komputasi dengan triliunan gerbang kuantum, membuka peluang aplikasi besar dalam:

  • optimasi skala besar,
  • penemuan material canggih,
  • penelitian obat,
  • simulasi fisika tingkat tinggi,
  • hingga analisis finansial ultra-kompleks.

Inilah langkah awal menuju era di mana komputer kuantum dapat bekerja layaknya “superkomputer global”.

 
QNU: Antarmuka Penting dalam Jaringan Kuantum

Dalam upaya membangun jaringan komputer kuantum terdistribusi, salah satu komponen paling krusial yang dikembangkan IBM adalah Quantum Networking Unit (QNU). Perangkat inilah yang berfungsi sebagai “jembatan” antara komputer kuantum dan jaringan kuantum yang lebih luas. Tanpa QNU, komputer kuantum hanya bisa bekerja sebagai mesin terpisah yang tidak dapat saling bertukar informasi kuantum.

Apa Itu QNU?
Pada dasarnya, QNU adalah antarmuka yang memungkinkan informasi kuantum statis—yaitu qubit yang berada di dalam Quantum Processing Unit (QPU)—diubah menjadi informasi kuantum bergerak atau flying qubits. Flying qubits adalah qubit yang dapat “melaju” melalui media tertentu, seperti serat optik, untuk mencapai komputer kuantum lain.

Dengan kata lain:

  • QPU → qubit statis (hanya bekerja di dalam mesin)
  • QNU → mengubah qubit statis menjadi qubit bergerak
  • Jaringan kuantum → mengirimkan qubit bergerak ke tujuan

Tanpa keberadaan QNU, qubit tidak dapat meninggalkan tempatnya. Ini berarti komputer kuantum tidak akan bisa terhubung atau berkolaborasi dalam sebuah jaringan, sehingga kemampuan komputasinya tetap terbatas pada satu mesin.

 

Peran Penting QNU dalam Jaringan Kuantum

QNU memiliki beberapa tugas utama yang menjadikannya elemen kunci dalam infrastruktur komputasi kuantum masa depan:

  1. Mengirimkan qubit antar QPU
    QNU memungkinkan transfer qubit secara langsung dari satu komputer kuantum ke komputer kuantum lainnya, memastikan kedua mesin dapat bekerja bersama dalam satu ekosistem komputasi terdistribusi.

  2. Menjaga koherensi qubit selama perjalanan
    Qubit sangat sensitif terhadap gangguan. Tugas QNU adalah memastikan qubit tetap stabil, tidak kehilangan sifat kuantumnya (koherensi), dan tetap dapat digunakan saat tiba di tujuan.

  3. Menghubungkan QPU di pusat data yang sama maupun lintas jarak jauh
    QNU tidak hanya digunakan di dalam satu gedung. Perangkat ini dirancang untuk mendukung komunikasi kuantum lintas kota bahkan lintas negara, membuka peluang untuk membangun jaringan kuantum global.

  4. Menjadi penghubung dalam distribusi entanglement
    Entanglement merupakan komponen inti dari komunikasi kuantum. QNU memungkinkan entanglement dikirim dan dipertahankan antara dua komputer kuantum, sesuatu yang sangat penting untuk komunikasi ultra-aman dan komputasi terdistribusi.

IBM kini memusatkan risetnya pada peningkatan akurasi dan efisiensi QNU agar perangkat ini mampu bekerja dengan tingkat presisi sangat tinggi, mengingat kesalahan sekecil apa pun dapat merusak informasi kuantum.

 
Peran Cisco: Infrastruktur Jaringan Kuantum Berteknologi Tinggi

Cisco tidak hanya menyediakan jaringan biasa, tetapi jaringan khusus untuk kuantum yang mampu:

  • mendistribusikan entanglement secara on-demand,
  • melakukan sinkronisasi sub-nanodetik,
  • mengatur ulang jalur jaringan secara dinamis melalui perangkat lunak berkecepatan tinggi,
  • menjaga stabilitas jaringan kuantum dalam kondisi real-world.

Entanglement adalah inti dari jaringan kuantum. Cisco ingin menciptakan jaringan yang mampu menyediakan entanglement kapan pun dibutuhkan, seperti bagaimana internet saat ini menyediakan bandwidth secara otomatis.

Tujuan akhirnya adalah menciptakan infrastruktur jaringan kuantum global, layaknya internet masa kini—hanya jauh lebih cepat, aman, dan presisi.

 
Menuju Internet Komputasi Kuantum pada Akhir 2030-an

IBM dan Cisco memproyeksikan bahwa jaringan ini akan berevolusi menjadi internet komputasi kuantum.

Internet kuantum ini akan:

  • menghubungkan komputer kuantum,
  • menghubungkan sensor kuantum di berbagai wilayah,
  • memungkinkan komunikasi super aman,
  • bekerja secara real-time melintasi negara hingga benua.

Potensi teknologi internet kuantum:

  1. Komunikasi ultra-aman:
    Tidak bisa diretas karena mengandalkan prinsip fisika kuantum.
    Jika sinyal diintervensi, keadaan kuantum otomatis berubah dan deteksi langsung terjadi.

  2. Pemantauan lingkungan super presisi:
    Sensor kuantum dapat mendeteksi perubahan kecil di atmosfer, tanah, atau samudra.
    Berguna untuk memantau perubahan iklim, aktivitas gempa, hingga pergeseran struktural bangunan besar.

  3. Kolaborasi komputasi global:
    Komputer kuantum di berbagai pusat data bisa bekerja sebagai satu kesatuan.

Inilah gambaran internet masa depan: cepat, aman, dan memiliki kemampuan analitik di luar imajinasi saat ini.

Kolaborasi IBM dan Cisco bukan sekadar proyek teknis—ini adalah langkah strategis menuju masa depan komputasi global. Dengan ambisi membangun jaringan komputer kuantum tahan kesalahan dan menciptakan internet kuantum pada akhir 2030-an, kedua perusahaan ini berpotensi mengubah dunia seperti halnya internet pada tahun 1990-an.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait