Terobosan AI & Quantum: Solusi Baru untuk Epilepsi
- Rita Puspita Sari
- •
- 6 jam yang lalu

Ilustrasi Cleveland Clinic
Dalam sebuah langkah bersejarah, tiga institusi ternama dunia Cleveland Clinic (AS), IBM (AS), dan Hartree Centre dari Inggris resmi menjalin kolaborasi strategis untuk mentransformasi dunia kesehatan melalui teknologi canggih. Mereka menggabungkan dua kekuatan utama: Artificial Intelligence (AI) dan quantum computing dalam proyek penelitian lintas negara untuk mengatasi tantangan medis yang kompleks dan mendalam.
Kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan pengobatan pasien, tetapi juga mempercepat pemahaman para ilmuwan terhadap penyakit-penyakit kritis yang selama ini sulit ditangani. Fokus awal kerja sama ini adalah pada dua area riset: epilepsi dan analisis dampak intervensi rumah sakit terhadap pasien.
Pemimpin Proyek dari Cleveland Clinic
Kolaborasi ini dipimpin oleh dua tokoh medis penting dari Cleveland Clinic:
- Dr. Lara Jehi, Chief Research Information Officer di Cleveland Clinic
- Dr. Charles Knowles, Chief Academic Officer di Cleveland Clinic London
Keduanya memimpin dua proyek penelitian yang dirancang untuk membawa lompatan besar dalam dunia kesehatan dengan menggunakan komputasi berkinerja tinggi serta Quantum System One, sistem kuantum yang dipasang IBM di fasilitas Cleveland Clinic.
AI dan Quantum Computing: Kombinasi Unggul untuk Kesehatan Global
Dalam kolaborasi ini, kecanggihan teknologi menjadi ujung tombak. Berikut adalah dua teknologi utama yang menjadi andalan:
- Artificial Intelligence (AI):
Digunakan untuk menganalisis data medis dalam jumlah besar secara cepat dan akurat. AI membantu mengidentifikasi pola dan korelasi yang sulit dideteksi oleh manusia. - Quantum Computing:
Mampu mengolah data kompleks berskala besar yang sebelumnya tidak bisa diselesaikan oleh komputer konvensional. Teknologi ini membuka peluang baru untuk riset biomedis dalam skala molekuler.
Kombinasi ini diharapkan akan mempercepat penemuan pengobatan baru, menghasilkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai penyakit, dan menciptakan perawatan yang personal serta presisi bagi pasien di seluruh dunia.
Dua Proyek Riset Inovatif Sudah Dimulai
-
Studi Dampak Perawatan Medis di Rumah Sakit
Dipimpin oleh Dr. Charles Knowles, proyek ini berfokus pada analisis objektif terhadap dampak perawatan medis yang diberikan di rumah sakit. Teknologi AI akan menganalisis data pasien untuk memahami bagaimana layanan medis mempengaruhi kondisi kesehatan mereka.Studi ini diawali sebagai pilot study, atau studi percontohan, yang bertujuan untuk membangun model AI awal. Ke depannya, model ini akan diperluas dengan memasukkan beragam data dari berbagai jenis penyakit. Harapannya, pemahaman lebih luas dan akurat dapat diperoleh untuk meningkatkan pengambilan keputusan klinis dan efisiensi pelayanan kesehatan.
-
Penelitian Epilepsi dengan Quantum Computing
Proyek kedua ini diketuai oleh Dr. Lara Jehi, yang telah lama fokus dalam riset tentang epilepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan biomarker molekuler, yaitu ciri khas biologis pada tubuh pasien yang dapat memprediksi respons terhadap operasi epilepsi.Dengan memanfaatkan quantum computing, analisis terhadap kumpulan data besar yang sangat kompleks bisa dilakukan dengan jauh lebih efisien. Proyek ini menjadi bagian dari Discovery Accelerator, kerja sama strategis antara Cleveland Clinic dan IBM untuk mempercepat riset medis menggunakan teknologi mutakhir.
Peran Strategis Cleveland Clinic London dan BioResource
Salah satu keunggulan Cleveland Clinic London dalam kerja sama ini adalah keberadaan fasilitas BioResource, yang telah mendapat persetujuan dari Health Research Authority (NHS Inggris). Fasilitas ini memungkinkan pengumpulan data biologis dan klinis pasien secara etis dan komprehensif.
Keunikan BioResource:
- Merupakan infrastruktur riset yang langka di sektor layanan kesehatan swasta Inggris
- Saat ini mendukung 28 studi klinis aktif, termasuk dari portofolio NHS
- Sudah melibatkan lebih dari 600 pasien
Tahun ini, Cleveland Clinic London juga berencana untuk memperluas partisipasi pasien dan jumlah proyek penelitian yang dijalankan melalui BioResource. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menjadi pusat riset kesehatan kelas dunia.
Pentingnya Terobosan dalam Penanganan Epilepsi
Epilepsi adalah penyakit neurologis kronis yang menyerang lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia. Sekitar 30% pasien epilepsi tidak dapat disembuhkan hanya dengan obat-obatan, sehingga operasi otak menjadi satu-satunya opsi terbaik bagi mereka.
Namun, menentukan siapa yang cocok untuk menjalani operasi epilepsi masih menjadi tantangan besar. Di sinilah quantum computing memainkan peran penting, dengan membantu mengidentifikasi biomarker molekuler untuk mempersonalisasi pengobatan dan meningkatkan peluang keberhasilan operasi.
Dengan pendekatan ini, pengobatan epilepsi menjadi lebih terarah, efisien, dan efektif, serta dapat menghindari risiko operasi yang tidak diperlukan.
IBM Quantum System One: Infrastruktur Masa Depan
Salah satu aspek menarik dari kolaborasi ini adalah penggunaan IBM Quantum System One, sistem quantum computing mutakhir yang telah dipasang secara eksklusif di Cleveland Clinic.
Keberadaan sistem ini memungkinkan tim peneliti untuk menjalankan simulasi dan analisis yang dulunya membutuhkan waktu bertahun-tahun, menjadi hanya dalam hitungan hari atau minggu.
IBM dan Cleveland Clinic berharap infrastruktur ini menjadi model global bagi institusi medis lainnya yang ingin mengintegrasikan teknologi frontier ke dalam sistem riset dan pelayanan mereka.
Masa Depan Kesehatan Dimulai Hari Ini
Kolaborasi lintas negara dan teknologi antara Cleveland Clinic, IBM, dan Hartree Centre bukan sekadar proyek penelitian biasa. Ini adalah awal dari revolusi medis global, di mana AI dan quantum computing menjadi alat utama dalam memahami, mendiagnosis, dan mengobati penyakit yang selama ini menjadi tantangan besar bagi dunia kesehatan.
Melalui riset epilepsi dan studi perawatan rumah sakit, kolaborasi ini menunjukkan bagaimana teknologi canggih dapat dimanfaatkan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, memberikan pengobatan yang lebih personal, serta membuka jalan bagi masa depan pelayanan kesehatan yang lebih cerdas, efisien, dan manusiawi.
Jika inisiatif ini berhasil, maka dunia bisa menyaksikan transformasi besar-besaran dalam cara kita mendefinisikan dan menjalani pelayanan kesehatan — dari berbasis intuisi ke berbasis data dan presisi ilmiah, didukung oleh kekuatan AI dan quantum computing.