KORIKA Resmi Luncurkan KChat, AI Generatif Buatan Anak Bangsa


Ilustrasi Chatbot AI

Ilustrasi Chatbot AI

Indonesia kembali menorehkan langkah penting dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) bersama Datasaur AI resmi memperkenalkan KChat, sebuah platform AI generatif yang diklaim sebagai karya anak bangsa.

KChat diperkenalkan dalam ajang AI Innovation Summit (AIIS) 2025 di Jakarta pada Selasa (16/9). Kehadirannya bukan sekadar menandai lahirnya produk teknologi baru, tetapi juga simbol kedaulatan digital Indonesia di tengah pesatnya perkembangan ekosistem AI global.

 

Kolaborasi Strategis dengan Sentuhan Internasional

Dalam pengembangannya, KORIKA menggandeng Datasaur AI, perusahaan global yang dikenal fokus pada pengembangan Large Language Models (LLM). Kolaborasi ini membuktikan bahwa kerja sama internasional bisa menghadirkan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan nasional.

Presiden KORIKA, Hammam Riza, menegaskan bahwa KChat adalah wujud nyata kemandirian digital bangsa.

“KChat adalah simbol kolaborasi strategis dan kemandirian digital bangsa. Ini adalah generative AI lokal yang dibuat oleh anak bangsa untuk kebutuhan bangsa,” ujar Hammam.

Lebih jauh, platform ini tidak hanya ditujukan sebagai chatbot biasa. KChat diproyeksikan menjadi fondasi strategis yang bisa dimanfaatkan oleh BUMN, lembaga publik, hingga UMKM untuk menghadirkan layanan yang inklusif, efisien, dan terpercaya.

 

Open-Source dengan Prinsip Keamanan Tinggi

Salah satu keunggulan utama KChat adalah pendekatannya yang privacy-first. Platform ini dirancang berbasis open-source, sehingga data pengguna dapat disimpan dan dienkripsi secara aman di server klien.

Fleksibilitasnya memungkinkan data ditempatkan di server fisik, Virtual Private Cloud (VPC), maupun cloud provider. Dengan begitu, organisasi di Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada vendor asing, sekaligus tetap mematuhi regulasi pemerintah terkait keamanan data.

Peluncuran KChat juga sejalan dengan implementasi Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA), yang merupakan bagian dari Peta Jalan Kecerdasan Artifisial Indonesia.

 

KChat sebagai AI Agent

Berbeda dari sekadar chatbot, KChat dikembangkan dengan kapabilitas sebagai AI Agent. Hal ini dijelaskan oleh Timotius Devin, AI Product Manager sekaligus VP of Business Development (APAC).

“KChat mampu bertindak sebagai agen yang terhubung langsung dengan aplikasi lain, menjalankan fungsi tertentu, dan menghadirkan pengalaman chatbot yang konsisten,” jelas Timotius.

KChat juga dirancang inklusif dengan menghadirkan akses di berbagai kanal, mulai dari web hingga WhatsApp, sehingga pengguna yang lebih banyak mengandalkan perangkat mobile tetap bisa memanfaatkannya dengan mudah.

 

Roadmap Pengembangan KChat

KORIKA tidak berhenti pada peluncuran awal. Mereka sudah menyiapkan roadmap pengembangan KChat agar platform ini semakin matang dan bermanfaat luas.

  • Tahun 2025: KChat akan dilengkapi dengan antarmuka drag-and-drop. Dengan fitur ini, pengguna tanpa keahlian teknis pun bisa merancang agen AI sesuai kebutuhannya.
  • Tahun 2026: KChat akan memiliki kemampuan percakapan real-time berbasis teks maupun suara, sehingga bisa berfungsi sebagai asisten virtual dengan interaksi yang lebih natural, intuitif, dan mendekati percakapan manusia.

Langkah-langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem AI global, sekaligus memberi dukungan nyata bagi transformasi digital nasional.

 

Menuju Kemandirian Digital Indonesia

Kehadiran KChat menandai babak baru perjalanan Indonesia dalam mengembangkan teknologi AI yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dengan desain yang terbuka, aman, inklusif, dan memiliki roadmap pengembangan jelas, KChat diharapkan menjadi salah satu motor penggerak penting dalam mewujudkan ekosistem AI yang berdaulat dan mandiri di tanah air.

Bagi Indonesia, KChat bukan hanya inovasi teknologi, melainkan juga pesan kuat bahwa bangsa ini mampu berdiri sejajar dalam persaingan AI global.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait