Grokipedia Milik Elon Musk Tuai Kritik, Disebut Jiplak Wikipedia
- Rita Puspita Sari
- •
- 01 Nov 2025 18.09 WIB
Ilustrasi Grokipedia
Setelah mengguncang dunia teknologi dengan proyek seperti Tesla, SpaceX, Neuralink, dan Grok AI, Elon Musk kini melangkah ke ranah pengetahuan digital melalui Grokipedia. Platform ini disebut sebagai “ensiklopedia berbasis AI” yang berambisi menghadirkan alternatif modern dari Wikipedia, situs ensiklopedia daring paling populer di dunia.
Grokipedia dikembangkan oleh xAI, perusahaan kecerdasan buatan yang juga membuat chatbot Grok untuk platform X (sebelumnya Twitter). Menurut keterangan resmi, Grokipedia dirancang agar dapat menyajikan informasi dengan cara yang “lebih cepat, akurat, dan dinamis,” berkat integrasi dengan Large Language Model (LLM) milik xAI.
Namun, alih-alih mendapat sambutan positif, proyek ini justru langsung menuai kritik tajam hanya beberapa hari setelah dirilis.
Dituding Menjiplak Wikipedia
Sumber kontroversi bermula dari temuan sejumlah pengguna dan peneliti digital yang menemukan banyak artikel Grokipedia identik dengan versi Wikipedia. Artikel tentang MacBook Air, PlayStation 5, dan Lincoln Mark VIII misalnya, diketahui memiliki struktur, kata, dan kalimat yang sama persis seperti di Wikipedia.
Di bagian bawah artikel tersebut bahkan tercantum catatan:
“Konten diadaptasi dari Wikipedia, dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0.”
Secara hukum, lisensi Creative Commons memang memungkinkan penggunaan ulang konten selama mencantumkan atribusi dan lisensi yang sama. Namun, yang menjadi sorotan adalah minimnya nilai tambah yang diberikan oleh Grokipedia terhadap konten tersebut. Banyak pihak menilai bahwa platform itu hanya menyalin tanpa kontribusi berarti, sehingga disebut sebagai bentuk penjiplakan terselubung.
Juru Bicara Wikimedia Foundation, Lauren Dickinson, mengatakan bahwa pihaknya sedang menelusuri bagaimana Grokipedia mengakses dan memanfaatkan konten Wikipedia.
“Bahkan Grokipedia membutuhkan Wikipedia untuk tetap ada,” ujar Dickinson dikutip dari The Verge.
Ia menegaskan bahwa Wikipedia tetap menjadi satu-satunya ensiklopedia besar yang dikelola lembaga nirlaba dengan prinsip transparansi, kolaborasi, dan partisipasi publik.
Kritik Soal Konten Ilmiah yang Menyimpang
Selain tudingan plagiarisme, Grokipedia juga dikritik karena menampilkan konten yang menyimpang dari konsensus ilmiah, terutama dalam topik sensitif seperti perubahan iklim.
Jika Wikipedia menuliskan bahwa mayoritas ilmuwan sepakat pemanasan global disebabkan oleh aktivitas manusia, Grokipedia justru menampilkan versi berbeda. Platform ini lebih banyak memberi ruang bagi “kritikus” yang menganggap isu pemanasan global dilebih-lebihkan, serta menyebut adanya “upaya terkoordinasi” dari media dan organisasi lingkungan seperti Greenpeace.
Pandangan ini memicu kekhawatiran bahwa Grokipedia bisa menjadi alat penyebaran informasi bias atau bahkan disinformasi ilmiah. Apalagi, Musk dikenal sering mengkritik media arus utama dan lembaga internasional, sehingga beberapa pihak menilai Grokipedia mencerminkan pandangan pribadinya.
Wikimedia Foundation: “Pengetahuan Harus Tetap Bersifat Manusiawi”
Lauren Dickinson menegaskan bahwa sejak 2001, Wikipedia telah menjadi tulang punggung pengetahuan digital dan akan terus menjaga prinsip keterbukaan, kolaborasi, serta kemandirian.
“Pengetahuan Wikipedia bersifat dan akan selalu bersifat manusiawi. Bahkan perusahaan AI seperti xAI bergantung pada hasil kerja kolektif manusia untuk membangun sistemnya,” tegasnya.
Dickinson juga mengingatkan bahwa sudah banyak proyek yang mencoba menyaingi Wikipedia, namun semuanya gagal mempertahankan keberlanjutan tanpa mengorbankan prinsip nirlaba dan keandalan sumber.
Tampilan Gelap dan Fitur yang Belum Sempurna
Secara visual, Grokipedia hadir dengan desain yang cukup berbeda. Alih-alih tampilan putih bersih seperti Wikipedia, situs ini didominasi warna hitam khas ekosistem X dan Grok.
Halaman utamanya menampilkan bilah pencarian besar tanpa banyak menu tambahan. Di bagian artikel, struktur halaman seperti judul, subjudul, dan kutipan tampak mirip dengan Wikipedia. Meski begitu, fitur pengeditan di Grokipedia belum berfungsi penuh. Tombol “Edit” hanya muncul di beberapa halaman dan tidak bisa digunakan untuk mengajukan perubahan atau menambahkan informasi.
Grokipedia juga mengklaim bahwa setiap artikelnya telah melalui proses pengecekan fakta otomatis berbasis AI. Namun, para ahli meragukan klaim ini karena model bahasa besar sering kali menghasilkan informasi yang tidak akurat atau bias.
Hingga saat ini, Grokipedia dikabarkan telah memuat lebih dari 885.000 artikel, jauh di bawah Wikipedia yang memiliki sekitar 7 juta artikel berbahasa Inggris. Di laman utama Grokipedia, terdapat label versi v0.1, menandakan bahwa platform ini masih berada pada tahap awal pengembangan.
Akankah Grokipedia Bertahan?
Peluncuran Grokipedia menunjukkan ambisi besar Elon Musk untuk membangun ekosistem AI yang mencakup berbagai aspek kehidupan digital, dari media sosial hingga pengetahuan daring. Namun, bayang-bayang Wikipedia tampaknya masih terlalu besar untuk ditandingi.
Jika Grokipedia tidak mampu menghadirkan nilai tambah yang signifikan, bukan tidak mungkin platform ini akan bernasib sama seperti proyek-proyek “saingan Wikipedia” sebelumnya yang akhirnya tenggelam karena kurang partisipasi publik.
Bagi banyak orang, Wikipedia bukan sekadar ensiklopedia, melainkan simbol kerja sama global berbasis kepercayaan dan kontribusi manusia. Musk mungkin mampu membangun sistem AI paling canggih di dunia, tetapi membangun komunitas sukarelawan global yang menjaga kebenaran pengetahuan adalah tantangan yang jauh lebih sulit.
